LP3KN.or.id – Pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) bertepatan dengan peringatan Hari Ulang ke 95 Sumpah Pemuda.
Dalam khotbahnya di Misa Pembukaan PESPARANI, Kardinal Ignatius Suharyo mendorong seluruh kontingen dari 38 provinsi untuk semakin membangun persatuan dan persaudaraan sejati.
“Hari ini ulang tahun ke 95 Sumpah Pemuda, satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Bila kita cinta kepada sesama berarti kita (warga Katolik Indonesia) seharusnya membangun kesatuan dan persaudaraan sejati sebagai satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa,” ungkap Kardinal Suharyo, di Ancol Beach City International Stadium, Jakarta Utara. Sabtu sore, (28/10/2023).
Uskup Agung Jakarta ini pun menyadari, mewujudkan cita-cita tersebut tak mudah. Sebab, menurutnya, manusia punya kecenderungan memisah-memisahkan dan membeda-bedakan.
“Manusia seperti kita cenderung suka memisahkan. Tapi, Allah mempersatukan. Maka cita-cita untuk membangun persatuan tak akan terwujud bila cinta kita kepada Allah tidak berkembang. Sebab, Tuhan adalah pemersatu,” ujar Uskup Agung Jakarta ini menjelaskan.
Pada kesempatan tersebut, menjelang akhir khotbahnya, Kardinal Suharyo juga mengajak seluruh kontingen untuk bernyanyi bersama lagu Satu Nusa, Satu Bangsa.
“Semoga PESPARANI III ini mempersatukan kita sebag umat Tuhan dan sebaga warga Indonesia. Semoga sebagai umat Tuhan, kita semakin berani untuk membangun persaudaraan sejati, persaudaraan dalam keberagaman,” harap Kardinal Suharyo, menegaskan.
Misa pembukaan PESPARANI berlangsung secara konselebrasi. Turut mendampingi Kardinal Suharyo, ada Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko, Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung OFMCap, Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC, dan puluhan imam dari berbagai provinsi di Indonesia. (**)
